Investasi adalah penanaman dana yang dilakukan individu atau perusahan ke dalam aset guna untuk memperoleh return yang besar di masa yang akan datang. Penciptaan iklim investasi yang baik sebagai salah satu faktor pendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan mengundang ketertarikan sebagian besar investor untuk menanamkan modalnya. Pada hakekatnya investasi memiliki risiko yang tinggi sekaligus juga memiliki tingkat pengembalian yang tinggi. Keberhasilan berinvestasi sangat dipengaruhi oleh ketepatan para investor dalam melakukan pengambilan keputusan. Jumlah penduduk Indonesia di usia muda cukup banyak maka investor muda merupakan pasar besar untuk target menarik mereka melakukan investasi.
Namun demikian untuk menarik investor muda tidaklah mudah, karena dalam investasi melibatkan risk dan return yang saling terikat. Perilaku investor muda yang cenderung beranggapan bahwa berinvestasi di pasar modal akan mendapatkan keuntungan tanpa memikirkan risiko atau kerugian yang diterima dimasa mendatang akan membuat mereka sering kali mengalami kerugian atau kegagalan. Kegagalan tersebut kebanyakan dipengaruhi oleh faktor internal investor yang lebih dikenal dengan perilaku bias. Perilaku bias (behavioural biases) dalam berinvestasi terdiri dari bias kognitif dan bias emosi. Bias kognitif adalah kecenderungan seseorang mengambil keputusan berdasarkan persepsi mereka sendiri, sedangkan bias emosi adalah kecenderungan seseorang mengambil keputusan berdasarkan perasaan atau emosi mereka. Perilaku bias yang dimiliki para investor karena usianya tergolong muda mengakibatkan mereka cenderung memiliki tingkat emosi yang tinggi dan tidak terkontrol dalam mengambil sebuah keputusan berinvestasi dengan cepat. Beberapa perilaku bias yang dapat mempengaruhi investor muda dalam berinvestasi adalah sebagai berikut :
Jadi investor yang paling potensial untuk mendapat edukasi tentang pentingnya pengambilan keputusan untuk melakukan investasi adalah kalangan muda yang muda yang sering berfokus pada cara mendapatkan return yang besar dan cepat sering beranggapan bahwa berinvestasi di pasar modal akan mendapatkan keuntungan tanpa memikirkan risiko kerugian yang diterima dimasa mendatang, inilah yang membuat mereka sering kali mengalami kegagalan. Perilaku bias merupakan penyebab dominan dari kegagalan berinvestasi. Perilaku bias (behavioural bias) menunjukkan bahwa faktor psikologis investor mempengaruhi keputusan investasi mereka. Investor tidak selalu rasional dalam menentukan keputusan investasi mereka. Bias dapat diartikan sebagai penyimpangan dari proses pengambilan keputusan yang tepat dan optimal. Di dunia nyata, rasionalitas sulit didefinisikan karena perilaku manusia tidak dapat diprediksi, dan perilaku bias menyebabkan inefisiensi serta kebingungan pasar. Untuk itu, penting bagi investor khususnya generasi muda untuk mengetahui dan memahami jenis perilaku bias yang dapat mempengaruhi keputusan investasi.
Penulis : Ira Wikartika